..:: kelingkingmungil ::..

DIAN YANG TAK KUNJUNG PADAM

Home | HISTORY | TENTANG AKU | TENTANG BEASISWA | TENTANG CINTA | ALBUM FOTO | RAMALAN HIDUP | TENTANG SAHABAT | BUKU TAMU | KARYAKU

DIAN YANG TAK KUNJUNG PADAM

Karya Sutan Takdir Alisyahbana

Oleh Jaya Paul

 

SINOPSIS  NOVEL

Suatu hari Yasin, seorang pemuda udik, miskin, serta yatim secara kebetulan bertemu pandang dengan seseorang pemudi cantik, anak bangsawan Palembang ketika gadis itu sedang santai-santai  diserambi rumah yang mewah dekat sungai itu. Si cantik yang ternyata bernama Molek itu, rupsanya sama-sama jatuh cinta  akibat pandangan pertama itu. Namun saying cinta kasih mereka, sulit untuk sampai kepelaminan, sebab antara keduanya  sangat jauh  perpedaan derajatnya. Yasin adalah seorang pemuda Udik yang yatim dan miskin, sedang si Molek adalah anak seorang yang kaya raya, dan bangsawan terhormat.

Keduanya sama-sama menyadari akan kenyataan perpedaan itu, namun cinta kasih mereka yang selalu bnergolak itu ttak peduli dengan semua itu. Cinta mereka dilangsungkan lewat kirim-kirim surat. Segala rindu mereka tumbuh dalam kertas cinta.

Tapi walaupun begitu, Yasin, rupanya tak tahan juga, dia hendak melamar Molek secara jantan. Niatnya itu dia beritahu itu dan seluruh sanak famili dekatnya. Keluarga  Yasin kemudian berembuk untuk melaksanakan  Yasin itu. Lalu dengan segala keberanian  dan kesederhanaan mereka, keluarga Yasin dating juga memalar Molek. Karena mereka dari Udik dan miskin, walaupun keadaan pakaian mereka sudah bagus-baguskan  dan bawaan lamaran mereka juga sudah diada-adai dengan sekuat tenaga, lamaran mereka ditolak mentah-mentah kedua orangtua si Molek. Malah oleh kedua orang tua Molek, keluarga Yasin cukup mendapat  sindiran hinaan.  Maka pulanglah  rombongan udik ini ke kampungnya dengan membawa segudang rasa malu dan kesal.

Tak lama  kemudian, Molek dilamar oleh Sayid Mustafa, seorang keturunan Arab yang terkenal di Palembang sebagai seorang pedagang yang sukses. Walaupun Sayid ini sudah agak berumur, namun karena termasuk orang kaya,  kedua orang tua si Molek  sndiri, tentu saja kenyataan itu sangat  menghancurkan hahtinya. Dia sedikitpun tidak mencintainya  telah tertanam dalam lubuk  hati si Yasin.

Perkawinan itu tidak membawa  kebahagiaan badi si Molek, sebab disamping di tidak mencintai Sayid Mustafa itu, Sayid sendiri sebenarnya  menikahi si Molek  hanya karena kekayaan ayahnya saja.  Perlakuan Sayid  terhadapnya juga kurang baik. Segala macam kegalauan  hati si Molek, mulai dari kesedihan, kerinduannya terhadap Yasin serta kesepiannya  dia itu selalu dilaporkan kepada Yasin lewat surat. Karena Yasin tidak tega melihat dan mendengar kekasih hatinya yang tidak bahagia itu dan sekaligus rasa rindu yang bergejolak  hendak bertemu dengan si Molek. Yasin mencoba menemui Molek di Palembang dengan menyamar sebagai seorang pedagang nanas. Usahanya itu berhasil. Dia berhasil bertemu  dengan si Molek. Dan itulah rupanya pertemuan terakhir mereka, sebab rupanya si Molek yang tidak mampu menahan rasa sakit hati dan kesepian serta gejolak rindunya sama Yasin itu kemudian meninggal dunia.

Yasin sendiri setelah kekasihnya  meninggal itu, kemabali ke desanya, dan sedtelah ibunya meninggal, Yasin memilih hidup menyepi di lereng gunung Semenung. Dia meninggal di sana.

 

                                                                                              Yogyakarta, 15 Juni 2005   

<< kembali

tulis buku tamu

orang sukses adalah orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin,orang merugi adalah orang yang hari ini sama dengan hari kemarin,orang hancur adalah orang yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin"
Artinya berusaha dan berdoa itu lebih baik.