BEASISWA
AUSTRALIA DAN INGGRIS
Seperti kita ketahui Australia
menyediakan beasiswa tahunan AusAID yang saingannya berjibun. Pusat informasi pendidikan Australia
adalah IDP, berlokasi di Jl.Rasuna Said.
Sedangkan Inggris juga menyediakan beasiswa S2 dan S3
tahunan (British Chivening) yang pelamarnya banyak sekali. Informasi tersebut bisa didapatkan di British Council, Widjojo
Centre. Beasiswa diberikan kepada 80% pegawai negeri dan 20% swasta.
Perlu diberitahukan juga bahwa di British Council tersebut
juga sering ada pengumuman beasiswa untuk S2/S3, hanya saja sayangnya hampir semua beasiswa tersebut parsial (misalnya 1/2
uang tuition).
Australia
dan Inggris adalah negara-negara yang terkenal pelit dalam soal beasiswa, mentang-mentang pakai bahasa Inggris. Kasarnya,
mereka mengkomersilkan pendidikan. Bahkan untuk S3, harus bayar. Kalaupun ada program beasiswa, saingannya banyak sekali.
Tapi jangan putus asa. Kalau ada kemauan, maka ada jalan.
Beberapa universitas di Australia, menyalurkan beasiswa riset
dari pemerintah Australia untuk jenjang S2/S3 terbatas kepada
pelamar internasional (bukan AusAID), termasuk biaya hidup (tanpa tiket pesawat dan settlement cost). Hanya saja saingannya
lumayan banyak, meskipun tidak seketat AusAID. Dalam formulir pendaftaran yang biasanya bisa didownload langsung dari website
universitas, jangan lupa cantumkan statement of purpose dan research plan.
Tapi saya juga pernah ditawari untuk mengajar program
bachelor di Australia (mungkin saat itu mereka sedang kekurangan
dosen), sekaligus mengambil program S3. Jadi ada kans untuk mengajar atau jadi
tenaga peneliti, sekaligus mengambil S3. Tinggal pintar-pintarnya kita saja membujuk mereka agar mau mengambil kita. Manfaatkan
kunjungan-kunjungan lembaga pendidikan Australia ke Indonesia
untuk merekrut mahasiswa S1, untuk mencari kemungkinan S3 sekaligus bekerja di universitas itu.
Kemudian University of Cambridge (www.cambridge.ac.uk) juga menyediakan beasiswa lepasan tanpa ikatan dinas.